- Penulis Buku : Claudia Sabrina
- Diterbitkan oleh : Bright Publisher
"Manusia mempunyai banyak cara yang bervariasi dalam menggerakkan tubuh dan anggota tubuh lainnya ketika sedang berbicara. Bahkan para difabel, dapat berkomunikasi hanya dengan menggunakan tangan. Di situlah pentingnya bahasa tubuh." (Kutipan Claudia Sabrina, dalam buku Seni Membaca Bahasa Tubuh).
Memang, komunikasi tidak hanya dilakukan melalui kalimat yang keluar dari mulut, tetapi juga dengan bahasa tubuh. Bahkan dibanding bahasa verbal, komunikasi nonverbal lebih jujur dalam mengungkapkan apa yang sedang dirasakan oleh setiap orang. Oleh karena itu, siapa pun perlu menguasai bahasa tubuh dengan baik.
Sikap Tubuh
Perhatikanlah sikap tubuh lawan bicara saat Anda berkomunikasi dengannya. Dengan demikian, Anda dapat menafsirkan dan mengungkap pikiran serta perasaannya.
1. Posisi Duduk
Posisi duduk dapat menunjukkan lawan bicara bersedia atau menolak ajakan Anda untuk bicara. Apabila ia duduk terlalu mengarah ke belakang atau bersandar dengan lemah, maka ia merasa bosan, tidak merespons, atau malas. Namun, jika posisi duduknya menghadap ke arah depan, maka ia siap menjadi pendengar yang baik. Sedangkan jika arah duduknya berganti-ganti atau terlihat gelisah, ia cenderung memiliki maksud lain, seperti ingin segera pergi, memiliki penyakit, atau ada keperluan lain yang mendesak.
Orang tua akan menegur saat Anda duduk dengan tubuh membungkuk. Teguran itu benar, karena posisi tubuh saat duduk mempengaruhi pertumbuhan tulang. Amanda Augustine, seorang pakar penasehat karir, mengatakan bahwa posisi duduk juga berpengaruh saat perekrutan karyawan. “Jika saat sesuai wawancara Anda duduk dengan posisi bungkuk, para perekrut akan menafsirkannya sebagai tanda ketidaktertarikan Anda dalam posisi yang Anda lamar. Bahkan, mereka akan berpikir bahwa Anda tidak serius melamar pekerjaan ini”.
Posisi duduk yang tidak tegak juga menunjukkan kurangnya rasa percaya diri. Selain itu, posisi duduk yang tegak adalah cerminan dari kepercayaan diri, kecerdasan, dan kredibilitas. Sebaiknya, Anda duduk dengan posisi seolah-olah ada tali yang diikat dari atas kepala sampai ke langit-langit.
Memang, susah memperbaiki cara duduk membungkuk yang salah dan sudah terbiasa Anda lakukan. Namun, membenahi posisi duduk akan menguntungkan Anda.
2. Kaki yang Menyilang
Kaki yang menyilang merupakan salah satu tanda penolakan yang sangat jelas dari diri seseorang. Jika Anda berbicara dengan orang yang menyilangkan kakinya, ia tidak akan mendengarkan argumen Anda. Dalam beberapa kasus, biasanya ia memiliki pikiran yang negatif sejak awal.
3. Kaki yang Bergoyang
Menggoyangkan kaki merupakan salah satu tanda kecemasan atau sikap tidak sabar yang dilakukan oleh seseorang. Anda pasti akan mudah dalam melihat seseorang yang duduk dengan lutut yang naik dan turun saat sedang menunggu sesuatu atau berada dalam sebuah situasi yang tegang.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh berhubungan dengan pikiran setiap orang. Anda dapat membawa pikiran lawan bicara dengan memperhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sok Akrab. Tindakan sok akrab sering terjadi ketika seseorang sedang berbohong, misalnya dengan menepuk pundak, menyentuh, atau mendekatkan diri. Ia akan berusaha mengalihkan perhatiannya agar ia tidak terlihat seperti sedang berbohong.
- Gelisah. Kegelisahan dapat diamati dengan berbagai cara, tergantung pada tipe lawan bicara Anda. Kegugupan tampak antara lain ketika ia sedang berbohong. Anda dapat melihat hal itu dari posisi tubuhnya walaupun sepintas saja.
- Tanpa Sadar. Gerakan tubuh yang tidak disadari, seperti menggoyangkan tangan di atas meja atau menggerakkan kaki dengan kedua paha saling menekan dengan serempak, menunjukkan kekhawatiran.
- Bernapas. Dalam setiap kebohongan, detak jantung seorang pembohong akan meningkat dan nafasnya lebih cepat. Hal-hal itu menandakan kecemasan. Para peneliti telah membuktikan kebohongan melalui deteksi pola jantung dengan alat pendeteksi kebohongan (lie detector).
- Tiba-tiba Berubah. Kebohongan terasa ketika posisi tubuh lawan bicara Anda tiba-tiba berubah. Misalnya, ketika ia menyilangkan kaki, tetapi ketika akan menjawab pertanyaan, maka ia mengubah posisi kakinya. Ini menandakan ketidaknyamanan ketika ia berbohong.
Sikap Tangan
Tubuh Anda berperan penting dalam cara Anda berpikir. Gerakan tangan membantu Anda mengutarakan pikiran dan membantu orang lain memahami maksud Anda.
Melakukan gerakan tidak bisa terpisahkan dari kegiatan berbicara, dan bergerak saat berbicara dapat memudahkan cara Anda berpikir. Menggerakkan tangan akan sangat memudahkan Anda berpikir dengan lebih jernih, berbicara dengan kalimat yang lebih jelas, dan menggunakan bahasa yang lebih deklaratif.
Bagaimana dengan gerak tangan lawan bicara Anda ?
1. Jabat Tangan
Tidak ada yang mau menerima jabat tangan yang lemah bagai ikan yang mati. Jabat tangan yang lemah menunjukkan pelakunya sebagai orang yang lemah. Lalu bagaimana Anda memberikan jabat tangan yang bagus ?
Anda cukup memegang tangan lawan bicara dengan kuat untuk merasakan tulang tangannya saat berjabat tangan. Tekanlah tangan tersebut dengan ringan lantas pertahankan hingga dua atau tiga kali dengan gerakan yang cukup kuat. Gerakanlah secara vertikal dan perubahan kontak mata serta senyuman Anda.
2. Tangan Tidak Terlihat
Kadang-kadang sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tangan saat Anda merasa gugup. Akibatnya, Anda sering meletakkan tangan secara paksa ke dalam saku Anda atau menyilangkan lengan. Hal ini merupakan gerakan yang dapat dimengerti, tapi juga memproyeksikan citra yang agak negatif.
Menjaga agar tangan tetap terlihat adalah hal penting. Ini harus dilakukan agar Anda tidak terlihat seperti menyembunyikan sesuatu. Bukalah hati Anda untuk orang baru dan biarkan mereka mempercayai Anda dengan menggunakan bahasa tubuh yang lebih terbuka. Hindarilah posisi yang membuat Anda tampil defensif.
3. Memperhatikan Lengan
Gerakan pada tangan merupakan salah satu bahasa tubuh yang penting karena lawan bicara Anda suka menggunakan lengannya saat ia sedang berbicara. Gerakan tangan dan lengan juga bisa mengungkapkan banyak hal di dalam dirinya.
4. Membuka Telapak Tangan
Telapak tangan yang terbuka merupakan salah satu ekspresi yang menunjukkan keterbukaan seseorang. Hal ini juga merupakan salah satu tanda yang mengundang kepercayaan dan persahabatan.
5. Bahu yang Terangkat
Saat lawan bicara Anda tidak mengetahui sesuatu hal, maka bahasa tubuh yang sering digunakannya adalah mengangkat bahu ke atas. Isyarat seperti ini juga mengungkapkan sikap pengabaian terhadap masalah yang terjadi.
6. Lengan yang Menyilang
Tangan yang menyilang di depan dada bisa menunjukkan bahwa lawan bicara Anda mencoba untuk membela diri. Namun, jangan mudah menafsirkan hal tersebut karena ada banyak alasan mengapa orang menyilangkan tangan saat berbicara.
Dalam kondisi berdebat dan ada lawan bicara yang menyilangkan lengan, maka ini kemungkinan besar sebuah tanda pembelaan diri. Namun, jika lawan bicara Anda ucapkan, maka mungkin tangan yang disilangkan adalah sikap nyaman atau kebiasaannya.
7. Tangan yang Ikut Bergerak
Apakah Anda menggerakkan tangan saat berbicara ? Selalu menggunakan gestur tangan untuk menekankan atau menjelaskan sesuatu ? Atau mungkin pernah melihat seseorang yang tangannya selalu ikut bergerak setiap kali bicara ?
Seseorang yang selalu menggerakkan tangan setiap kali berbicara umumnya memiliki kepribadian tertentu. Gerakan tangan merupakan aspek komunikasi yang sangat kuat dari sisi pembicara maupun pendengar. Sebuah penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa pembicara yang paling populer dan viral menggunakan sekitar 465 gerakan tangan, yang hampir dua kali lipat lebih banyak daripada pembicara yang kurang populer. Penelitian lain menemukan bahwa orang-orang yang “berbicara” dengan tangannya, umumnya dikenal sebagai pribadi yang hangat, ramah, dan energik. Sementara yang jarang menggunakan tangannya saat berbicara biasanya memiliki kepribadian logis, dingin, dan analitis.
Apabila Anda merasa tangan Anda selalu tidak pernah bisa diam saat berbicara, besar kemungkinan Anda memiliki karakter hangat, ramah, dan energik. Optimalkan saja kelebihan yang Anda miliki sembari terus melatih dan mengasah kemampuan bicara dan komunikasi Anda menjadi lebih baik.
Gerak Mulut
Mengerucutkan Bibir. Mengencangkan bibir merupakan indikator ketidaksukaan, ketidaksetujuan, atau ketidakpercayaan.
Menggigit Bibir. Orang terkadang menggigit bibirnya ketika khawatir, cemas, atau stres.
Menutupi Mulut. Ketika orang ingin menyembunyikan reaksi emosional, maka ia menutup mulutnya.
Bergerak ke Atas atau Bawah. Ketika mulut sedikit berubah ke atas, itu berarti bahwa seseorang sedang merasakan bahagia atau optimis. Sebaliknya, mulut yang sedikit ke bawah dapat menjadi indikator kesedihan dan ketidaksetujuan.
Jarak Berdiri
Beberapa hal yang sederhana, seperti tersenyum adalah contoh bahasa tubuh yang cukup mudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari Anda. Namun, ada beberapa jenis bahasa tubuh lainnya yang terdengar mudah tapi sulit untuk dipraktekkan.
Salah satu jenis bahasa tubuh adalah gestur atau sikap anggota tubuh. Gestur merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerakan tangan, bahu, dan jari-jari. Anda sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan. Ketika Anda berkata, “Pohon itu tinggi”, maka Anda pasti menggerakkan tangan untuk menggambarkannya. Ketika saat Anda mengatakan “Letakkan barang itu”, maka yang bergerak adalah telunjuk yang menunjukkan arah.
Jarak berdiri adalah jarak yang menunjukkan hubungan dekat atau kenyamanan yang lebih baik di antara Anda dan lawan bicara. Kontak yang terjadi biasanya seperti memeluk, berbisik, atau menyentuh.
1. Jarak Pribadi (0,5-1,5 Meter)
Jarak fisik pada tingkat ini, biasanya terjadi antar anggota keluarga atau teman dekat. Semakin dekat seseorang yang berdiri secara nyaman saat berinteraksi dapat menjadi indikator tingkat keintiman dalam hubungannya dengan orang lain.
2. Jarak Sosial (1,5-4 Meter)
Ini adalah jarak yang Anda gunakan dengan orang asing yang baru saja berkenalan, atau bahkan dengan teman yang tidak terlalu akrab yang Anda temui hanya sekali atau dua kali sambil lalu.
3. Jarak Publik (4-8 Meter)
Jarak fisik pada tingkat ini, sering digunakan dalam situasi berbicara di depan umum, misalnya saat Anda berbicara di depan kelas yang penuh dengan siswa atau memberikan presentasi di tempat kerja.
(Baca Juga : Bahasa Tubuh Dalam Presentasi)
Demikian, penjelasan mengenai apa itu seni membaca bahasa tubuh dari gestur dan sikap, pada program bedah buku tentang "Seni Membaca Bahasa Tubuh" karya dari Claudia Sabrina. Mudah-mudahan HT lovers gak lagi ngeremehin jenis komunikasi yang satu ini yah.. karena bisa berdampak besar pada kariermu loh. Kalau kamu tertarik dengan buku ini, bisa dapetin di toko buku kesayangan kamu.
Semoga bermanfaat dan happy reading HT lovers.